Rabu, 02 November 2011

Kimcil's War

Belum genap seminggu ditinggal pergi Ortu, aku menghadapi suatu masalah yang benar-benar di luar dugaan. 

Berawal dari sebuah SMS yang dikirim Si Nomor 3 ketika aku sedang asyik bekerja, “Sist, aku pengen pindah sekolah.”

Lho?? Lho?? Ada apa gerangan?? Aku cuma bisa memintanya bersabar dan menungguku pulang dari kantor. Ternyata, adekku bermasalah dengan Genk Kimcil di sekolahnya. Si Nomor 3 yang tomboy dan jadi bencana dunia fashion [bener-bener cuek dalam berpakaian] itu perang mulut dan berakhir dengan pengucilan oleh Genk Kimcil paling berpengaruh di SMUnya.

Indikasi awal penyebab perang itu adalah rasa iri dan dengki. Adekku menyandang predikat “Anak Ketua Yayasan” dan mau tidak mau harus menerima perlakuan istimewa dari beberapa guru [padahal ayahku sudah cukup tegas untuk memposisikan adekku sama seperti siswa lainnya]. Misalnya saja, ketika Si Nomor 3 tidur di kelas, beberapa guru membiarkannya, tidak berani menegur. Atau ketika dia nggak sengaja melanggar peraturan dan bebas dari hukuman. Ternyata keistimewaan itu membuat beberapa temannya iri. Duh! Korban guru yang tidak professional! Tapi aku bisa menyalahkan siapa? Para guru? Sebagai orang kecil, wajar kalau mereka punya rasa takut berlebihan. Aku mencoba mengerti.

Keadaan makin parah ketika Si Nomor 3 punya pacar baru. Pacar barunya itu satu sekolah, dan kebetulan saja adek kelas yang ganteng dan populer di kalangan cewek [plis deh, dia benar-benar menuruni bakat mbrondongku]. Nah! Usut punya usut, Genk Kimcil yang uda pake poni dan pasang behel itu ternyata nggak trima kalau idola mereka pacaran sama cewek setengah cowok kayak adekku itu. Sinetron banget nggak, sih?? Genk kimcil itu kebanyakan nonton “Go Go Girls” [serial sampah yang dibintangi 7icons] kali ya?

Okey, untuk mempersingkat waktu, aku akan menjabarkan beberapa point penting dalam kasus ini:
1.      Adekku buta mode. Sepatu conversenya buluk, dan dia pakai jumper cowok kemana-mana. Jumper Distro??? Bukan! Itu cuma beli di Departement Store biasa, bahkan mungkin produk diskon [soalnya ibuku yang beli]. Adekku nggak dandan, apalagi sampai pasang behel cuma untuk ikut trend. Cewek cuek macam itu bisa dapat cowok populer, adek kelas pula. Fakta yang jelas menggegerkan dunia persinetronan.

2.      Genk Kimcil itu uda habis-habisan ngikut trend. Terlihat dari sandang mereka yang bermerk, rambut panjang model layer [rasanya semua kimcil kok mirip sih gaya rambutnya -___-] dan behel yang menempel di gigi yang tidak berantakan alias cuma buat gaya. Sudah berusaha mati-matian begitu, tapi cowok idola mereka milih pacaran sama adekku.

3.      Rasanya benar-benar seperti nonton serial remaja. Yang salah ini perspektifku [aku terlalu tua dan nggak paham dunia remaja], atau memang dunia udah gila? Secara ya dulu waktu SMA aku itu malu kalau masuk rangking bawah dan sirik setengah mati sama cewek-cewek pintar yang masuk peringkat 5 besar. Hla ini, sirik lho cuma gara-gara cowok!

4.      Sistem sosial macam apa yang membuat para kimcil itu bangga menjadi eksis tapi tetap goblok??? Beredar kemana-mana, nonton band ini itu tapi naik kelas aja pake dikatrol. Ada trend baru, langsung comot. Yang penting eksis. Nggak ada orientasi akademis sedikitpun di pikiran mereka. Hedon abis.

5.      Aku terlalu emosi.

Yang SEBENARNYA INGIN AKU LAKUKAN adalah:

1.      Memaksa adekku menyebutkan nama-nama anggota Genk Kimcil.

2.      Ijin dari kantor, lalu melesat ke sekolah, menginterogasi para guru tentang sepak terjang Genk Kimcil. Dan kalau misal kebetulan ketemu mereka, aku akan mencari balok kayu dan menghantamkannya ke deretan gigi berpagar itu. Biar rontok satu-satu!

3.      Membuat daftar kesalahan dan ketika Ayahku pulang dari Mekkah nanti, aku akan menyodorkannya sambil bilang, “Keluarkan anak-anak [brengsek] ini dari sekolah sekarang juga. Attitude mereka membahayakan dan bisa membawa dampak buruk untuk siswa lainnya.”

Tapi, YANG KULAKUKAN SEKARANG adalah:

1.      Mengatur ulang jadwalku yang sudah penuh seminggu ini, dan membuat rencana “Nyate Bareng” di rumah bareng pacar-pacarnya adek-adekku dan teman-temannya. Yak, aku cuma mau memastikan kalau teman-teman adekku itu anak-anak yang baik. Termasuk juga melihat kualitas Brondongnya Si Nomor 3.

2.      Memberi makan Koi dan bayi Koi di kolam tengah, kolam depan lalu mandi pagi. Aku akan tetap berangkat ke kantor seperti biasa sembari menunggu kabar terbaru dari perseteruan antar ABG itu.

Ps: ini semua karena aku #PernahMuda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar