Senin, 23 Juli 2012

Day-1

Inilah hari dimana aku hanya bisa terkapar di atas kasur, tengkurap menghadap laptop, dengan bantal di bawah perut. Wajahku? meringis jelek sekali. Bangun? aku bisa mendadak jatuh karena jalan yang terhuyung dan kepala pusing seperti mau pingsan.

Inilah hari dimana biasanya Husky bisa berhenti mendengar ocehan-ocehanku yang menyebalkan, sikapku yang 'mbingungi' alias membuat bingung dan berganti dengan rintihan-rintihan kecil.

Inilah hari dimana aku tidak makan seharian dan hanya minum air putih. Hari Pertama. Haid. Menstruasi. Sangat tidak produktif dan membuatku mencoret semua jadwal kegiatan di buku agendaku. Membatalkan janji-janji dan tidur jauh lebih lama dari biasanya. Terima kasih laptop, terima kasih modem. Terima kasih Tuhan.

Bicara soal mestruasi, yang sakitnya minta ampun ini, cowok nggak ngerasain ya? Bicara soal perempuan, soal hamil dan melahirkan, cowok nggak ngerasain sakitnya.

Seorang teman yang sudah melewati proses persalinan dengan selamat menceritakan dengan detail gimana rasnya ngidam, selalu muntah saat ada bau-bauan. Kebayang nggak tuh?? bau aroma bakso aja bisa muntah. dan muntahnya itu nggak bisa ditahan!! Bikin gak nafsu makan, padahal dia harus banyak makan untuk dedek bayi dalam perut.

Udah gitu, kalau perut membesar, tidur nggak bisa tengkurap (padahal ini pose tidur favoritku -_-). Kalaupun mau tidur miring, harus miring ke kanan. Seraaaam.....padahal aku kalau tidur bisa muter 180 derajat. Huhuhuhu....perut penuh kekenyangan aja udah males gerak, apalagi kalau misal hamil isi bayi seberat 2-3kg. Itu dibawa kemana-mana. Tambah lagi kaki bengkak kayak kaki gajah, terusss pas ngelahirinnya....astaga, emang bener-bener harus kuat. Nggak boleh teriak-teriak kayak di film-film. Kalo teriak, kecapekan, bisa MATI. whoaaaaaa....

*berhenti menulis, tarik selimut, tidur

Rabu, 18 Juli 2012

Mimpi yang Timbul Tenggelam

Beberapa hari yang lalu, ketika aku sibuk mengatur jadwal kerjaku, keplerku bergetar. Sebuah SMS masuk. Dari 'KlienXxxxx'. 

"Mbak....mau jadi talent di filmku nggak?"

Deg! banget! Aku baca ulang untuk memastikan si pengirim (sebab semua klien kantor kuberi tulisan Klien di depan namanya). Oh, mahasiswi sebuah universitas swasta di Jogja. Ngomong-ngomong soal film, itu kan cita-citaku sejak zaman batu. Pokoknya aku pengen bikin film sendiri, perkara menang nggak menang saat festival, aku gak peduli. Dengan penuh perjuangan, karena nggak punya dana banyak, aku bisa menghasilkan 2 film pendek bersama teman-teman. Nagih? pasti donk. Aku jelas kangen sekali suasana ribut saat proses pembuatan script, atau keluhan-keluhan yang terlontar saat take.

Film pendek terakhirku, kubuat tahun 2010 saat KKN. Sudah lama sekali yaaa....so, ketika band Husky, si Joker Jester ditawari bikin video klip sama anak Akindo (klo gak salah) aku langsung sangat antusias dan mengemis-ngemis sama Husky biar boleh ikut proses pra-produksi ataupun waktu produksinya. Bahkan ya, aku menawarkan sejumlah uang sebagai produser. Sayang beribu sayang, aku cuma bisa gigit jari ketika Husky menolak dengan tegas. Alasannya sih, dia nggak akan bisa bersikap profesional kalau ada aku (percaya gk?)

Setelah dibuat kecewa, aku kembali menenggelamkan diri ke pekerjaan. Melupakan mimpi kecilku itu. Cita-cita jadi seorang scriptwriter dan copywriter tertimbun kesibukan kantor yang nggak ada ujung. Yaaa...yaaa....benar-benar lupa sampai ada SMS dari klienku itu tadi. Deg! banget rasanya. Memoriku langsung balik ke beberapa tahun lalu ketika laptop jadulku banyak berisi script film pendek. Huhuhuhu...nangis darah. Apalagi ketika script si klien terkirim ke emailku, membacanya saja hatiku ngilu. Rindu! 

Tuhan baik kali ya mengingatkanku akan mimpi awalku, berkarya utk kebaikan masyarakat. Aku nggak pernah kepikiran bakal dihubungi klien untuk urusan di luar pekerjaan seperti ini. Wew....aku pikir aku belum terlalu tua untuk kembali menekuni hobiku. Aku belum tua. Tentu saja, aku masih 23 tahun. Terima Kasih Tuhanku Yang Maha Baik.

Oke, intinya, God, Trims sudah mengingatkanku akan nilai hidup yang harus aku perjuangkan. Jujur sih, aku sempat bosan dengan pekerjaanku sampai-sampai menghamburkan tabungan untuk menghibur diri. Ternyata hidup tanpa memperjuangkan sesuatu itu hampa. Hidup untuk diri sendiri dan tak berbagi itu tidak membahagiakan.


Senin, 02 Juli 2012

Why Dandelions?

Banyak yang tanya kenapa aku memilih nama Dandelion. Parahnya lagi, banyak yang nggak tahu apa itu Dandelion. Oke, come here....

Dandelion adalah bunga rumput. Bunga putih, berbatang panjang seperti alang-alang, rapuh dan jika tertiup angin, langsung berai. Tapi jangan salah, berainya cantik sekali. Di zaman sekarang, di kota-kota besar, Dandelion menjadi bunga yang sangat langka. Bunga kecil sederhana yang tidak seseksi mawar, seharum melati, atau semanis tulip ini memang nggak laku dijual alias nggak punya sisi komersil sama sekali. Biasanya tumbuh di padang rumput, pinggir lapangan, dan nggak akan dilirik orang kalau nggak berai karena angin.

Waktu kecil-pun, aku sengaja memetik Dandelion lalu kutiup keras-keras. Whateverlah, entah yang kutiup itu putik atau benang sarinya, tapi buluh-buluh putih yang berterbangan itu keren sekali dengan background langit biru. Itu dulu ketika Jogja masih sepi tak sepadat sekarang.
sumber: mbah Google yg gaul

Ketika umurku 18 tahun, patah hati lalu kenal Babi, aku yang hobi mimbik-mimbik ini disebutnya "Dandelion". Katanya, aku rapuh dan cengeng. Nggak salah sih, Babi benar. Lagipula, dulu aku kurus sekali dan ada kemungkinan diterbangkan angin besar. Hahaha.... (apa sih?)

Kembali ke konteks semula, Dandelion, di mataku, bukan sembarang bunga. Kalau bunga lain terlihat cantik saat kelopaknya utuh, Dandelion justru sebaliknya. Dia akan terlihat cantik setelah bertemu angin, berai, lalu mengangkasa di langit biru. Buluh-buluh Dandelion sangat sederhana. Warnanya pun putih, tak meriah seperti tulip, anggrek, bougenvile, atau mawar. Bentuknya? aduh, bulat sederhana seperti itu. Tak pantaslah dibuat buket bunga untuk persembahan spesial saat candlelight dinner. 

Aku suka.
that's all...

Aku suka yang seperti itu dan nggak butuh alasan untuk suka, kan?? :D