Kamis, 25 Juli 2013

Rahasia Awet Muda

Judul yang kupakai mungkin terdengar klise. Ada dimana-mana, tapi faktanya....semua orang terutama perempuan, tetap mengetikkan kata semacam :jurus, rahasia, awet, muda di kolom mesin pencari google...yah...seolah menjadi tua itu aib...

Mendadak aku teringat sebuah iklan krim 'anti aging' di televisi. Si model dengan senyum centilnya memegang produk sambil bilang 'lawan balik tanda-tanda ketuaan'

Lho??? Lho??? Menjadi tua dan keriput itu kodratnya manusia sebagai ciptaan Tuhan, kan? Sama seperti mahluk hidup lainnya. Hewan san tumbuhan....semuanya melewati kelahiran, belia, dewasa dan matang lalu menua dan mati. Lalu kenapa manusia berusaha melawan takdir?

Minggu, 21 Juli 2013

Segelas coffemint dan memory

Lama tak menulis, lama tak mengarang, walhasil hati dan pikiran berasa random banget. Otak kecilku membeku. Perasaanku campur aduk tak karuan. Tak lezat seperti gado-gado atau salad. Aku mulai mengalami disorientasi dan melankolisme akut.....aih...aih...

Atas dasar itulah, aku melawan kantuk dan beranjak ke kedai kopi terdekat. Aku memesan coffemint tanpa kudapan. Yei! Jangan tanya kenapa... selama bulan puasa, badanku menggemuk dan membuat baju-bajuku seketat bungkus lemper.

Dan....malam ini aku akan menulis sedikit tentang sesuatu bernama memory. Yah....ingatan...kenangan...adalah bagian terpenting dalam hidup. Menurutku seperti itu. Karena sesungguhnya manusia-manusia termasuk kita semua hidup di atas susunan memory yang tertata rapi. Sebagian lagi hidup dengan kekacauan memory, ada penderita skizofrenia dan orang-orang gila di sekitar kita. Begitulah hidup.

Ketika kita berusia 12 tahun, kita hidup dengan serpihan ingatan tentang masa TK, teman-teman SD yg jahil, curah manja orangtua, peluk hangat kakek nenek, kenangan nakal ketika membully atau bahkan dibully. Itulah kita. Diri kita.

Ketika kita berusia 21 tahun, kita menyusun ingatan semasa sekolah menengah. Ada cinta pertama yang membekas di hati, ada cerita patah hati, disisipi kisah konyol tentang kenakalan khas remaja, kebanggaan menjadi mahasiswa baru dan dunia orang dewasa.

Memasuki usia 31 tahun, kita mendekap anak kita sambil bercerita tentang masa yang lalu. Yang lucu. Yang inspiratif.  Yang heroik. Yang membanggakan tentunya. Mata bening anak kita berpenjar, meski mungkin ia tak paham dengan ocehan kitaTapi ia tetap mendengarkan.

Nantinya ketika kita menginjak kepala empat, sebagian dari kita akan jadi orangtua yang cerewet. Akan ada banyak kalimat seperti "kalo ayah dulu waktu muda bla...bla..bla..." atau semacam ini "waktu mama kecil dulu bla...bla....bla...." sementara anak kita tertunduk diam lantaran baru saja melakukan kesalahan. Tapi bisa jadi juga, anak kita kelak akan memasang headphone di kepalanya dan melenggang pergi. Cuek. Hahahahahha....

Begitulah. Semuanya menjadi sangat berharga. Kenangan kita adalah hidup kita. Kenangan adalah pelajaran. Memory dipendam dalam kedalaman jiwa dan bisa ditengok sewaktu-waktu saat kita butuh introspeksi.

Ngobrolin soal memory, mendadak aku inget komik-komik jepang favoritku dulu (1995-2000). Ada banyak cerita tentang kapsul waktu. Ketika SD mereka diminta menuliskan rahasia atau impian-impian di selembar kertas. Lalu mereka juga diminta memasukkan barang kesayangan ke dalam kapsul waktu. Yang disebut dengan kapsul waktu adalah benda semacam tong, termos, tumbler, kaleng atau apalah yang bisa memuat gulungan kertas dan pernik-pernik itu. Nantinya, kapsul waktu akan dikubur di dalam tanah dan dibuka bertahun-tahun setelahnya. Seru!

Sekitar tahun 2009, aku dibuat teringat perihal kapsul waktu saat menonton film "Knowing"  yang dibintangi Nicholas Cage. Dalam film itu, kapsul waktu dirancang lebih modern dengan kunci elektrik, kapsul itu tidak akan bisa dibuka sebelum waktu yang ditentukan.

Yey....semua itu seru. Menarik dan mengundang tawa. Aku baru saja membuktikannya. Bukan tentang kapsul waktu lho ya...tapi tentang memory masa lalu. Memang dulunya cerita pedih, sekarang menjadi cerita yang terdengar konyol dan menciptakan tawa berkepanjangan. Menyadari bahwa di masa lalu kita begitu naif, konyol atau bahkan tolol memang memicu tawa. Emm....selain rasa syukur karena berhasil melalu itu semua tentunya.

Tahu apa? Tadi sore sahabatku mengingatkan sebuah 'perjuangan' untuk membuat kejutan ulang tahun Husky dua tahun lalu. Memory yang bahkan aku sendiri tak ingat. Semua lantaran kami harus melewati sebuah studio musik barat Bonbin yang notabene Tempat Kejadian Perkara. Kami tertawa tiada henti. Menertawai kekonyolan masa lalu.

Hai readers.....gimana dengan memorimu? Masih kah kau anggap berharga? Atau cuma angin lalu yang tak penting dan layak dilupakan begitu saja?

:3


kafe sederhana yg nyaman untuk bekerja .
Terletak di pedalaman jogja selatan