Jumat, 12 Agustus 2011

bukan Madman-nya Nietzsche

Madman berkata : ketika tuhan-tuhan kita duduk melingkari cangkir-cangkir kopi....aku mengkhawatirkan kediamanmu...

aku lupa sejenak tentang perjudian tuhan-tuhan kita..

aku sibuk..menata rautmu yang tak lagi bahagia...

sementara tuhan-tuhan kita masih bercengkrama dengan cangkir-cangkir kopi. menonton dua sejoli yang dipertaruhkan atas nama iman (18.07.2010)


sayang...kau dimana? aku sangat berharap, tidak menemuimu sedang bercengkrama dengan Tuhan. Duduk berdua dengan meja bundar di tengah..aku enggan menemuimu di situ... tinggalkanlah kopi-kopi itu..biarkanlah dingin...menjauhlah sebentar dari Dia..aku hanya ingin bercakap..berdua saja..ttg cinta..tanpa Dia (20.07.2010)

ada yg menjawab : hari ini aku tidak pergi ke gereja -ini suatu sore di hari minggu-, karena kau bilang ingin berdua saja. tapi haruslah kau ingat..bahwa cinta ini dari Dia (25.07.2010)

Aku berusaha membersihkan noda kopi yg terjatuh di atas lembar-lembar wahyuMu...membersihkan sementara Kau terus menumpahkan...sampai pekat dan rasanya tak sanggup...(27.07.2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar