Kamis, 11 Agustus 2011

Helloo...i'm here!

Akhirnya aku punya blog juga setelah bertahun-tahun tulisanku berkeliaran di Friendster dan Facebook. Beberapa kawan ternyata menyukai dan mengikuti bulletin serta notesku, hal itu tentu saja membuat hidungku kembang kempis. Suka, sebab selama beberapa tahun terakhir, aku melupakan cita-citaku sebagai seorang penulis. Aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya lulus cepat dan menghasilkan uang untuk hidup. Ketika memutuskan untuk serius menjadi penulis, itu artinya kau bersiap untuk makan nasi kucing selama berhari-hari. Miskin! itu faktanya, tak banyak penulis yang bisa sukses. Kalaupun karya mereka best seller, itu karena faktor keberuntungan atau setelah bertahun-tahun mengkonsumsi nasi kucing. Yakin deh…

Oke, mari kita berteman. Aku ini seorang gadis kecil biasa, yang tak begitu cantik meskipun beberapa orang mengataiku manis. Yang jelas, hidungku kecil mungil—masih lebih baik daripada pesek, tolong, bedakan antara kedua kata tersebut— seperti jambu. Bibirku tipis dan lebar, cukup untuk melahap potongan kue paling besar. Berat badanku saat ini 48 kilogram, cukup berisi, tak begitu kurus, momogi. Montok-montok gimana gitu. 

Bicara soal hobi, hobiku standar saja makan dan tidur. Dulu, aku hobi menulis dan menggambar manga alias kartun jepang. Tapi itu dulu, sebelum aku tenggelam dalam rutinitas kerja. Aku sekarang terdampar di sebuah penerbit kecil di kota gudeg Jogja, yang dipenuhi oleh penulis-penulis amatir. Secara otomatis, keseharianku nggak jauh-jauh dari naskah. Mataku nggak pernah jauh dari layar netbook dan deretan huruf. Menurutku, ini sebuah berkah! Tuhan seolah ingin mengingatkanku bahwa aku [pernah] punya cita-cita mulia menjadi penulis.

Kenapa aku menulis? mungkin alasannya cuma satu, untuk hidup. Bukan orientasi materi lho yang kumaksud. Aku nggak menulis untuk dikirim ke media mencari honor. Hidup kan nggak melulu tentang materi atau lebih spesifik lagi, uang. Iya, kan? 

Aku menulis untuk hidup. Hidup adalah tentang dulu, kemarin, sekarang, dan besok. Aku memiliki ingatan jangka pendek alias nggak bisa mengingat sesuatu yang sudah lampau. Penyakitku ini jelas membuat orang-orang sekitarku ribet dan mudah sekali emosi. Contoh paling sederhana adalah mantan pacarku, Babi dan Paijo, keduanya cukup sakit hati lantaran banyak sekali kenangan yang nggak kuingat tentang mereka. Contohnya lagi, aku bisa lupa kejadian beberapa hari sebelumnya, lupa dengan teman-teman lamaku. So, kalau misal kebetulan bertemu, mereka menyapaku dan aku menunjukkan raut wajah ‘siapa ya?’, jelas mereka merasa tersinggung. Parah memang.

Sebab itulah, ketika gempa besar melanda kota Jogja tercinta 2006 lampau, aku yang panik berlari keluar rumah menyambar laptop, buku harian, dan kotak pensil. Aku nggak lagi berpikir menyambar dompet, atau barang elektronik lainnya. 

Ingatanku memang payah, tapi toh prestasi akademikku selalu baik. Aku adalah orang paling tepat dan diuntungkan dengan adanya sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam. Cukup membaca semalaman dan ujianku selesai dengan sempurna. Ponselku penuh dengan word document, penuh dengan notes, dan aku selalu membawa buku saku dan bolpen. Akhir-akhir ini aku mendapat artikel tentang terapi warna, lantas memasukkan beberapa spidol warna ke dalam tasku. Buku kecilku dipenuhi catatan warna-warni dengan huruf besar-besar. Aku menuliskan agenda harian, janji-janji, jadwal facial, tugas kantor, jadwal laundry, dan catatan keuangan. Sesekali aku menuliskan sajak-sajak tolol dan fiksi mini untuk nantinya kuteruskan menjadi sebuah prosa panjang di hari lain.

Ah…sepertinya aku terlalu narsis. Cukuplah, aku harap kalian bisa menikmati semua tulisan di blog ini. Ada kisah tentang percintaan lintas agama, disorientasi seorang remaja tua, krisis identitas, filsafat konyol, idealisme-idealisme kuno, cerpen bodoh, dan sajak-sajak naïf dariku. Sudahlah, baca saja. Kalau ingin meninggalkan jejak berupa komentar, aku bersyukur. Hehehehe…waktu istirahat siang udah habis, aku harus kembali bekerja. CU!

-Meja Kerja, 11082011 13.38 WIB-















Tidak ada komentar:

Posting Komentar