Rabu, 21 Desember 2011

Jangan Jadi Anak Baik, deh!



Okey, ini cerita konyol salah seorang rekan kerjaku. Sebut saja dia Miss.R. Umurnya hampir 27 tahun. Awal masuk kerja, kukira dia sudah sangat senior lantaran dandanannya persis seperti ibu muda umur 30-an. Eits, bukan karena wajahnya terlihat tua ya. Tapi karena style-nya. Kebetulan aku bekerja di perusahaan media, jadi aku nggak menemui seragam formal seperti rok span dan blazer. Aku sendiri masih setia dengan jeans hitam, kaos oblong, dan sepatu kanvas. Muda banget? Aha!

Dan Miss R, hobi pakai sepatu pantofel hitam. Guys, baca baik-baik, dia pakai pantofel seperti yang biasa digunakan ibu guruku semasa sekolah dulu. Pantofel dengan gaya kaku (dan klasik), bukan wedges, atau high heels, atau stiletto dengan corak dinamis. Aku memang bukan pengamat fashion yang baik, tapi setidaknya beberapa rekan lain beranggapan kalau tampilan Miss.R memang seperti ibu-ibu.

Oke, langsung ke pokok permasalahan. Miss R adalah tipe perempuan baik-baik yang nggak mengenal kata kasar, coffe shop, tempat nongkrong, apalagi rokok, alkohol, dan pacaran. Dia bahkan pertama kali menonton film di bioskop sebulan yang lalu, di usia 26 tahun. Aku berusaha untuk tidak kaget. Padahal dia tinggal di kota, I mean, dia nggak tinggal di desa yang nggak ada akses internet atau tidak terjangkau siaran televisi. Dia terlalu lugu.

Pagi ini, dia memasang status YM [yang notabene dibaca semua karyawan kantor dan sebagian klien perusahaan kami] kurang lebih seperti ini :





"Hari senin jalan macet, hari sabtu liat bokep. Kamu itu sok banget, wajah pas-pasan ngaku paling cakep."


Awalnya aku nggak ‘ngeh’ dengan status itu. Baru setelah seorang rekan nyeletuk, “Miss. R paham arti BOKEP nggak sih? Kok pasang status YM kayak gitu?”

Heboh lah satu kantor. Kami semua penasaran, dan benar dugaan kami, Miss.R cuma copy paste sebuah pantun di web rajagombal.net tanpa tahu arti BOKEP yang sebenarnya. Parah lagi, dia pikir kata itu plesetan dari BOKAP!

Everybody know, bahkan anak SD zaman sekarang-pun sudah tau apa itu bokep a.k.a sepep a.k.a blue film atau istilah lain seperti IGO (Indonesian Girls Only) atau JAV (Japan Adult Video). Selama hampir setengah jam, kantor kami penuh dengan tawa. Sampai beberapa rekan terbatuk dan aku sendiri sakit perut lantaran tertawa terbahak-bahak dalam waktu lama. Hiburan gratis.

Status YM Miss R jadi trending topic selama sehari penuh. Ketika aku dan genk-ku beranjak untuk pergi makan siang, seorang rekan nyeletuk,

“Bayangin ya kalau misal Miss R besok punya anak. Terus anaknya pamit,
Anak Miss R : Mbok, aku pergi dulu
Miss R : Oke, kemana nak?
Anak Miss R : Nonton bokep bareng temen-temen
Miss R : Oh ya, ati-ati di jalan. Mau dikasih sangu nggak?”

Sontak semua yang mendengar kembali tertawa keras. Aduh duh…sangu sabun?? Batinku.

Di zaman sekarang ini, jangan deh jadi orang terlalu baik. Jangan terlalu naïf, sebab dunia nggak seramah yang kita idamkan. Dunia itu keras, banyak penipu, banyak kaum oportunis bertebaran. Sebagai seorang perempuan yang kelak menjadi ibu, aku merasa beruntung punya banyak teman-teman yang hidup besar di jalanan. Maksudku, aku punya teman-teman yang dicap ‘rusak’ atau ‘sampah masyarakat’. Aku bersyukur mengenal mereka, setidaknya aku punya sedikit gambaran bagaimana kondisi yang akan dihadapi anakku kelak. Mengenal kejamnya dunia luar secara otomatis menguatkan jiwa. Itu yang kupelajari.

Pengetahuan tentang segala hal yang berbau negative itu perlu. Ya, sangat perlu. Sebab, di dunia ini akan selalu ada hal-hal negative (dengan standar nilai yang relatif), nggak bisa dihindari. Dan kita perlu mempelajarinya. Okey, cukup pelajari teorinya. Nggak perlu praktek. Sebagai perempuan, kita harus tahu penyebaran video porno, seks di sekolah, seputar narkoba, kriminalitas, vandalism, dan silakan kalau mau lanjut mempelajari degradasi moral dan ideologi. Monggo.

Kalau sekarang sudah banyak moralis berteriak-teriak tentang betapa mengerikannya pergaulan remaja masa kini, apalagi belasan tahun yang akan datang. Okey, umurku sekarang 22 tahun. Sudah mengenal nikotin, alkohol, vandalism, dan beberapa hal negatif lainnya dan sudah mencapai kesimpulan bahwa semua hal itu memang benar rugi adanya. Kalau dulu kumpul kebo, MBA (Married by Accident), aborsi, Sakaw, bla..bla…bla..dianggap tabu, sekarang mulai dianggap trend. Remaja zaman sekarang lebih style oriented dan berusaha keras menjadi eksis, tapi intelektualnya nggak dipelihara. Para Ababil itu hanya akan mendadak cerdas saat berkilah di depan orangtua mereka yang hampir nggak tahu dunia luar seperti apa.

Yak, memang zaman sudah berbeda. Zaman Nyak Babe-ku dengan zamanku saja sudah sangat berbeda. Untuk kasus Miss. R, kami semua [aku dan rekan-rekan yang lain] mengkhawatirkan nasib Miss.R. Orang lugu seperti dia akan mudah sekali ditipu, dikelabuhi, parahnya lagi diperalat untuk kejahatan. Kami hanya bisa berdoa dan mencoba mengajaknya berjalan-jalan melihat dunia luar. Dunia Luar yang belum semuanya kami kenal.

Tuhan, lindungi kami semua. Amin :)




2 komentar: