Sabtu, 09 November 2013

Hukum dan 'Dilarang Miskin'

Ada yg punya solusi selain 'berharap pemerintah bisa bla...bla...bla...'?
Semuanya berasal dari foto ini (sebuah mobil pickup yg penuh sesak oleh ibu-ibu berkerudung) dan twit seseorang yang dimention ke @infojogja @lalinsleman . Bunyinya kira-kira seperti ini 'Bahaya, jgn ditiru'. 

Aduuuuuh....ngilu sekali ya hati ini ngebacanya. Merasa tergelitik, aku nyamber twit itu. Mencoba menjelaskan kalo sepengetahuanku, mereka naik mobil pickup berjubelan karena memang hanya mampu sewa pickup. Itu pemandangan yg sgt biasa dijumpai di rumah sakit. Biasany kalau ada ttangga yg sakit, warga sekampung akan pergi menengok ke kota. Tolong ya, catet, kalian yg membaca ini bisa membedakan orang desa dengan orang kota. Dari daerah yang benar-benar pelosok (berdasar pengalamanku ikut Sedekah Rombongan) warga patungan untuk beli bensin. Sementara mobilnya, biasanya pinjam tetangga. Mobil ayahku
beberapa kali dipinjam org desa utk hal seperti itu. See? Mereka begitu karena memang dalam kondisi serba terbatas. Mau pake helm? Ya ampun! Nggak semua warga punya motor! Sepeda aja udah tua dan berkarat.....

Akhirnya twitku berbalas 'kan udh diatur di UU Lantas. Masa iya karena masalah budget trus melanggar peraturan?'

Di titik ini aku bersyukur kalau rombongan ibu-ibu itu bisa sampai ke tujuan, gembira, tanpa ditilang polisi. Mungkin polisinya sadar dengan kondisi ekonomi mereka, atau cuek? Whatever. 

Ketika aku menanyakan apa solusi yang tepat untuk masalah seperti ini, si pemilik akun menyarankan untuk menambah iuran agar bisa sewa minibus. Aku yang ngebaca jadi nyesek banget. Baru beberapa hari yang lalu aku blusukan, (cari data untuk kerjaan sih) dan berinteraksi dengan beberapa buruh tani. Buruh tani itu beda lho sama juragan beras. Kakekku punya banyak sawah dan mempekerjakan buruh tani dengan upah yang cukup untuk hidup di Desa. Tapi ketika akhirnya mereka (para buruh) itu harus ke kota, uang yang mereka punya sangatlah tidak seberapa! Urusan sewa minibus itu menjadi sesuatu yang langka bagi mereka! Bedalah sama kita, yang bisa santai mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk iuran avanza.

Dari sini aku sadar, ada banyak hal yang orang lain nggak tau. Ada banyak hal kulihat, tapi orang lain nggak lihat. Itu berarti, ada lebih banyak lagi hal yang dilihat orang lain, tapi aku nggak lihat. 

Btw, ada yang punya solusi utk masalah seperti ini? Selain berharap pd pemerintah ya!

2 komentar:

  1. Nggak semua orang itu kaya, tapi nggak banyak yang sadar akan hal itu. Dikira semua orang mampu beli nasi tnpa pontang panting.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi agak maklum kalo pejabat byk yg gk peduli sm rakyat kecil, mungkin mereka gk pernah tau yg beginian :|

      Hapus