Kejadiannya sekitar seminggu yg lalu. Aku dan Kea menghabiskan sepanjang sore di sebuah toko kain di bilangan urip Sumoharjo, Yogyakarta. Lelah berbelanja, aku duduk santai menikmati sebotol teh yang disediakan gratis oleh toko. Beberapa meter di depanku, dalam set sofa yang sama, duduk seorang gadis muda berjilbab pendek, dengan celana jeans yang gaul. Rilex. Dia serius menekuri.....gadget...ahh...bukan...tapi Al-quran mungil di tangannya. Ia membaca, pelan, hampir tak terdengar.
Ya....tak mungkin aku lupa. Sebab itu adalah kejadian yang amat sangat langka di Indonesiaku ini. Mungkin kalau aku menemuinya di sekitaran masjid kampus, dan jilbabnya lebar tanpa celana skiny jeans, aku tak akan se-takjub itu. Subhanallah sekali. Spontan, aku merasa malu.
Bayangkan, ini bukan mesir. Tapi dia dengan cueknya membaca al-quran di tengah keramaian. Toko ini jelas riuh, karena pengunjung yang tak bisa dibilang sedikit. Merasa tergelitik, aku menyapa temannya yang baru saja selesai memesan segulung besar kain....kami mengobrol, sampai akhirnya si mbak menutup quran-nya dan berkenalan denganku. Namanya Mbak Puput. Aktivis Makelar Sedekah,
Beruntungnya aku hari itu....bisa mendapat motivasi berharga lebih dari seminar Mario Bross sekalipun.... ^^